Feng Shui merupakan seni dan ilmu kuno dari Tiongkok yang berfokus pada bagaimana energi alam (Chi) mengalir di sekitar manusia. Dalam konteks arsitektur, Feng Shui digunakan untuk menciptakan rumah yang tidak hanya nyaman secara fungsional, tetapi juga menghadirkan harmoni, keseimbangan, dan keberuntungan bagi penghuninya.
Orientasi dan Lokasi Bangunan
Salah satu aspek utama Feng Shui adalah menentukan arah hadap rumah. Pintu utama disebut sebagai “mulut Chi”, sehingga penempatannya harus berada di posisi yang baik, tidak terhalang, dan mudah diakses. Idealnya, rumah menghadap arah yang sesuai dengan perhitungan kompas Feng Shui (Luo Pan) agar energi positif dapat mengalir lancar.
Lingkungan sekitar juga berpengaruh. Gunung atau bangunan tinggi di belakang rumah dianggap sebagai penopang (simbol kura-kura), sedangkan ruang terbuka atau air di bagian depan melambangkan kelancaran rezeki.
Tata Ruang Interior

Penataan ruang dalam rumah harus mendukung aliran energi:
- Ruang tamu: Menjadi area penyambutan energi. Sofa sebaiknya tidak membelakangi pintu agar penghuni maupun tamu merasa diterima.
- Kamar tidur: Tempat tidur tidak boleh sejajar dengan pintu masuk, dan bagian kepala tempat tidur harus menempel pada dinding kokoh untuk rasa aman.
- Dapur: Kompor melambangkan sumber rezeki. Hindari penempatan kompor yang berhadapan langsung dengan wastafel atau kulkas, karena api (kompor) berlawanan dengan air (wastafel/kulkas).
Pusat Energi dan Kesehatan
Bagian tengah rumah atau center sebaiknya dibiarkan lapang dan bersih. Area ini merupakan pusat kesehatan dan keseimbangan seluruh penghuni rumah. Hindari meletakkan barang besar atau sekat yang menghalangi aliran energi di tengah bangunan.
Elemen Alami
Feng Shui juga menekankan pada lima elemen: kayu, api, tanah, logam, dan air. Kelima elemen ini dapat dihadirkan melalui warna, material, maupun dekorasi:
- Kayu → warna hijau, material kayu, dan tanaman.
- Api → warna merah, lilin, atau pencahayaan terang.
- Tanah → keramik, batu, atau warna coklat.
- Logam → dekorasi perak, emas, atau putih.
- Air → akuarium, cermin, atau warna biru.
Bentuk dan Simbol Bangunan
Rumah berbentuk persegi atau persegi panjang dianggap paling stabil. Bentuk bangunan dengan sudut-sudut tajam atau tidak beraturan dapat memecah aliran energi. Atap rumah yang terlalu curam juga sebaiknya dihindari karena dianggap memberi tekanan pada energi penghuni.
Kesimpulan
Menerapkan Feng Shui dalam desain rumah tinggal bukan hanya tentang mengikuti kepercayaan kuno, tetapi juga menghadirkan prinsip arsitektur yang sehat, seimbang, dan nyaman. Dengan memperhatikan orientasi, tata ruang, elemen alami, hingga detail kecil seperti warna dan material, sebuah rumah dapat menjadi tempat yang mendukung kesejahteraan, kesehatan, dan keharmonisan seluruh penghuninya.
