Catatan A16 Design
Subscribe
See also  Memahami Perbedaan Konsep Desain, Skematik Desain, dan Detail Desain dalam Perancangan Arsitektur
Mengenal Lebih Jauh Software yang Sering Digunakan untuk Arsitektur

Dalam dunia arsitektur modern, kehadiran teknologi sangat mempermudah proses perencanaan, perancangan, hingga presentasi desain kepada klien. Salah satu bentuk teknologi yang paling berpengaruh adalah software atau perangkat lunak khusus arsitektur. Software ini tidak hanya membantu dalam membuat gambar teknis, tetapi juga dalam visualisasi, simulasi struktur, hingga analisis performa bangunan. Berikut ini adalah beberapa software yang paling sering digunakan oleh para arsitek di seluruh dunia.

AutoCAD

Fungsi utama : Gambar teknis 2D & 3D

AutoCAD dari Autodesk adalah software yang hampir wajib dikuasai oleh setiap arsitek. Kemampuannya dalam menggambar presisi tinggi membuatnya menjadi pilihan utama untuk membuat denah, potongan, tampak, dan detail-detail teknis lainnya.

SketchUp

Fungsi utama : Pemodelan 3D yang cepat dan intuitif

SketchUp dikenal karena antarmukanya yang user-friendly dan cocok untuk pemula maupun profesional. Banyak arsitek menggunakannya untuk membuat konsep desain secara cepat, serta menghasilkan presentasi visual dengan bantuan plugin seperti V-Ray untuk rendering.

Revit

Fungsi utama : BIM (Building Information Modeling)

Revit juga dikembangkan oleh Autodesk dan digunakan dalam pendekatan BIM. Artinya, semua komponen bangunan seperti struktur, arsitektur, dan MEP terintegrasi dalam satu model 3D. Revit memungkinkan kolaborasi lintas disiplin dalam satu platform yang sama, menghemat waktu dan meminimalkan kesalahan.

ArchiCAD

Fungsi utama : BIM untuk arsitektur

Mirip seperti Revit, ArchiCAD digunakan untuk pemodelan informasi bangunan. Kelebihannya adalah antarmuka yang lebih ramah pengguna dan ringan dijalankan di berbagai perangkat. ArchiCAD sangat populer di kalangan arsitek Eropa.

3ds Max

Fungsi utama : Visualisasi dan animasi arsitektur

Software ini banyak digunakan untuk membuat visualisasi yang sangat realistis (high-end rendering) dan animasi walkthrough proyek arsitektur. Dikombinasikan dengan V-Ray atau Corona Renderer, hasilnya dapat menyerupai foto nyata.

Lumion

Fungsi utama : Rendering real-time dan presentasi visual

Lumion sangat populer untuk presentasi visual karena bisa merender dengan cepat dan menambahkan elemen lingkungan seperti pepohonan, air, manusia, serta efek cuaca. Sangat efektif untuk membuat video presentasi atau gambar statis berkualitas tinggi.

Rhino + Grasshopper

Fungsi utama : Desain parametrik dan bentuk kompleks

Rhino memungkinkan pemodelan bentuk bebas dengan presisi tinggi. Sementara itu, Grasshopper adalah plugin visual programming untuk membuat desain parametrik—biasa digunakan dalam proyek-proyek arsitektur eksperimental dan futuristik.

Enscape

Fungsi utama : Real-time rendering dan VR

Enscape menjadi favorit karena integrasinya langsung dengan Revit, SketchUp, dan ArchiCAD. Tanpa perlu ekspor, pengguna bisa langsung melihat hasil desain dalam bentuk 3D interaktif atau bahkan dalam format Virtual Reality (VR).

Penutup

Penggunaan software arsitektur tidak hanya soal memilih yang paling canggih, tetapi juga soal menyesuaikan kebutuhan proyek dan alur kerja. Seorang arsitek modern seringkali menggabungkan beberapa software sekaligus untuk mencapai efisiensi maksimal: dari konsep awal di SketchUp, gambar teknis di AutoCAD, hingga visualisasi akhir dengan Lumion atau Enscape.

Dengan terus berkembangnya teknologi, arsitek dituntut untuk terus belajar dan menyesuaikan diri. Menguasai berbagai software bukan sekadar keahlian tambahan, melainkan bagian integral dari profesi arsitek masa kini.

See also  Mengenal Autodesk Revit, Solusi Desain Bangunan Berbasis BIM
Scroll to Top